Pada hari Kamis, tanggal 6 April 2023 kemarin, senang sekali rasanya bisa menambah ilmu dan wawasan mengenai alam terutama bisa mengenal lebih dekat tentang peranan penting masyarakat adat dan komunitas lokal dalam menjaga bumi. Kalau boleh sedikit cerita, jujur dari zaman masih sekolah itu aku seneng banget belajar mengenai alam dan sekitarnya. Bagi aku itu adalah bekal ilmu yang sangat penting, mengingat bumi ini sendiri adalah tempat tinggal kita kan.
Pembahasan dan ilmu mengenai bumi itu sangat luas, dan ternyata selalu ada fakta-fakta menarik yang sebelumnya belum pernah aku ketahui dan hal itu yang membuat aku merasa tertarik untuk terus menerus belajar dan menambah wawasan mengenai alam dan sekitarnya termasuk dengan tulisanku hari ini yaitu mengenal lebih dekat mengenai masyarakat adat.
Oke, jadi kamis lalu aku mengikuti kegiatan online gathering bersama teman-teman Eco Blogger Squad 2023 dengan tema bahasan “Peran Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal dalam Menjaga Bumi” dan ada Kak Rukka Sombolinggi selaku Sekertaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang menjadi narasumber kami kali ini.
Mengenal Siapa Itu Masyarakat Adat di Indonesia
Jadi menurut aman.or.id, masyarakat adat itu adalah sekelompok masyarakat yang memiliki sejarah asal-usul dan menempati wilayah adat secara turun-temurun (ikatan genelogis), mereka memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial-budaya yang diatur oleh hukum adat dan lembaga adat yang mempertahankan keberlanjutan kehidupan Masyarakat Adat sebagai komunitas adat.
Ikatan batiniah dan kesetiaan yang kuat antara Masyarakat Adat dengan wilayah adatnya ini telah membentuk kosmologi, budaya dam kehidupan spiritual mereka yang tidak terpisahkan dari alam semesta di sekitarnya.
Adapun terdapat empat warisan leluhur atau asal-usul sebagai pembeda antara Masyarakat Adat dan kelompok masyarakat lainnya yaitu, identitas budaya yang sama (seperti bahasa, spiritualitas, dll), sistem nilai dan pengetahuan (seperti pengetahuan tradisional mengenai pengobatan tradisional, sekolah adat dll), wilayah adat atau ruang hidup (meliputi tanah, hutan, laut, sumber daya alam, dll) serta hukum adat dan kelembagaan adat (seperti aturan-aturan untuk mengurus dan mengatur diri sendiri sebagai suatu kelompok sosial, budaya, ekonomi dan juga politik).
Bisa dibilang masyarakat adat ini tentunya sudah ada sejak sebelum masa kolonial makanya masyarakat adat ini lebih dikenal dengan sebutan penduduk asli. Nah, kalau di Indonesia ada beberapa masyakat adat yang cukup terkenal namanya dan aku yakin kalian juga udah pada tau kan, seperti Masyarakat Adat Dayak, Masyarakat Adat Kampung Naga dan masih banyak lagi.
Peran Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal dalam Menjaga Kelestarian Bumi
Dalam online gathering kemarin saat Kak Rukka memaparkan materi mengenai peranan masyarakat adat dan komunitas lokal, rasanya mata dan pikiranku merasa lebih terbuka atau bisa dibilang aku baru “ngeuh” nih ternyata tanpa kita sadari mereka sangat berjasa loh dalam keberlangsungan kehidupan kita di bumi.
Masyarakat Adat ini sebenarnya memiliki wilayah adat dengan potensi yang sangat luar biasa. Baik dalam sumber dayanya, kebudayaan, spiritual, ekonomi dan juga politiknya. Mereka amat sangat menjaga wilayah dan lingkungannya dengan baik, sehingga keunikan dan keasrian wilayah mereka tetap asli dan terjaga terutama dalam menjaga kelestarian hutan dan alam.
Masyarakat adat ini sangat berkaitan erat dengan lingkungan, mereka tau bagaimana menjaga dan memelihara alam juga memanfaatkan sumber daya alam yang ada hanya secukupnya sesuai kebutuhan dan tidak mengambilnya secara berlebihan.
Menurutku, adapun yang menjadi keunikan dari masyarakat adat yaitu nilai-nilai dari kearifan lokal mereka yang tetap menjunjung tinggi konsep pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Nah, kalau kita pelajari dan pahami lebih lanjut ternyata masyarakat adat punya kontribusi yang besar loh dalam menjaga bumi dari perubahan iklim dan hal lainnya.
Seperti halnya ketersediaan bahan pangan, tanaman obat, dan lain-lain. Juga menjaga kelestarian hutan, dimana hutan itu sebagai paru-paru dunia kan atau sebagai sumber oksigen dunia yang sangat membantu untuk menahan pemanasan global, menjaga keseimbangan air, pencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, dan lain-lain.
Tapi sayangnya, seiring berjalannya waktu wilayah dari masyarakat adat ini mulai tersingkir dengan adanya sengketa lahan yang ditujukan untuk pembangunan industri-industri dan pembangunan lainnya. Tentunya penggusuran hutan-hutan ini sangat berdampak pada kehidupan masyarakat adat. Hal ini menyebabkan masyarakat adat kehilangan sumber pangan dan ruang hidup mereka.
Selain itu, adapun undang-undang baru yang ternyata menjadi ancaman akan keberadaan dari masyarakat adat ini. Mungkin kita sering melihat di berita mengenai pergusuran hutan untuk dijadikan pembangunan dan itu benar adanya, bahkan seringkali masyarakat adat mendapatan perlakuan kurang baik saat perampasan wilayah adat ini terjadi. Duh sedih banget yaa.
Padahal keberadaan masyarakat adat ini sangatlah berjasa dengan peranannya yang begitu besar untuk menjaga hutan dan bumi, seharusnya mereka mendapatkan perlindungan dan juga dukungan dari semua orang termasuk kita. Semoga segera ada solusi untuk permasalahan ini agar keberadaan masyarakat adat tetap utuh dan terjaga, juga sama-sama mari kita jaga kelestarian hutan dan bumi!
Selain masyarakat adat, adapun kontribusi komunitas lokal yang berperan penting juga. Yaps! Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal (MAKL) berada di garis terdepan untuk pengurangan emisi dan menjadi penyumbang terbesar bagi pelestarian hutan dan keanekaragaman hayati budaya. Namun sayang, dukungan untuk mereka masih sangat minim.
Sebagai bentuk dukungan, maka dari itu, didirikanlah Dana Nusantara yang digagas dan akan dikelola bersama oleh tiga lembaga besar yaitu AMAN, WALHI dan KPA. Dana Nusantara ini ditujukan untuk mendukung pengembangan sumber ekonomi masyarakat adat dan lain-lain. Dengan menerapkan sistem manajemen yang transparan dan akuntabel, berharap dana tersebut dapat sepenuhnya melayani Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal (MAKL) dalam mengelola dan melindungi lingkungan kita dari dampak perubahan iklim.
More Info:
Instagram: @rumah.aman
#EcoBloggerSquad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar