Kalo kita ingat-ingat dari tahun ke tahun selalu ada berita mengenai kebakaran hutan. Sedih yaa, apalagi Indonesia itu punya hutan yang begitu luas, jadi sangat disayangkan ketika tersiar kabar mengenai kebakaran hutan. Nah, kira-kira apakah Indonesia bisa merdeka dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)?
Pada online gathering kemarin bersama teman-teman Eco Blogger Squad dan Kak Lola Abas (selaku national kordinator Pantau Gambut) yang membahas tentang ‘Merdeka dari Kebakaran Hutan dan Lahan’, kita diingatkan kembali mengenai peristiwa-peristiwa karhutla terbesar di Indonesia. Salah satunya yang akan aku ceritakan di bawah ini.
Sedikit flashback di tahun 2015, kita pasti sudah mendengar berita bahwa telah terjadi kebakaran hutan dan lahan yang menjadi salah satu peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terbesar di Indonesia. Kebakaran hutan dan lahan ini telah menghanguskan sekitar lebih dari 2,6 juta ha (dimana 33% di lahan gambut) yang terjadi di 32 provinsi yaitu Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Papua.
Tentu dampaknya pun begitu besar pula, seperti asap yang dihasilkan karhutla ini menutup hampir 80% wilayah di Indonesia (yang paling parah dirasakan di wilayah Sumatera dan Kalimantan) bahkan kabut asap ini turut dirasakan hingga ke negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.
Ditambah kerugian lingkungan terkait keanekaragaman hayati yang diperkirakan hingga sekitar $295 juta, ribuan hektar habitat orangutan dan hewan lain yang hampir punah dan hancur, juga sebanyak 28 juta jiwa terdampak mengalami gangguan pernafasan atau ISPA.
Nah, kira-kira apa sih yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan ini?
Penyebab Karhutla
Mungkin kalian juga sudah pada tahu bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ini bisa disebabkan oleh 2 hal yaitu alam dan juga ulah manusia, tapi bisa dibilang ulah manusia lah yang sering jadi penyebab karhutla di Indonesia.
Untuk faktor alam, penyebabnya diantaranya seperti musim kemarau atau kekeringan yang panjang, sambaran petir, gesekan antara pepohonan yang menimbulkan percikan api, suhu panas yang mulai membakar ranting atau dedaunan kering juga erupsi gunung berapi.
Sedangkan untuk ulah manusia yang sering menjadi penyebab karhutla di Indonesia, diantaranya seperti membakar sampah, alih fungsi lahan dengan membuka lahan baru yang akan digunakan untuk tujuan baru tertentu seperti pembangunan, dijadikan lahan pertanian dan lain-lain. Jadi bisa disimpulkan ini merupakan kesengajaan manusia untu memenuhi kebutuhannya.
Apa Itu Lahan Gambut & Mengapa Lahan Gambut Bisa Terbakar?
Menurut pantaugambut.id, gambut adalah nahan organik yang tidak terdekomposisi secara sempurna karena terdapat pada kondisi anaerob (kedap udara). Proses dekomposisi ini terjadi dengan sangat lambat dan mebuat bahan organik menumpuk sehingga terbentuklah lapisan gambut. Pada umumnya, gambut bisa ditemukan di area genangan air seperti rawa, cekungan antara sungai maupun daerah pesisir.
Lahan gambut ini terbentuk dari material-material organik seperti ranting pohon, akar pohon dan kayu yang tidak membusuk secara sempurna sehingga menumpuk dan membuat lapisan gambut. Lahan gambut ini sangat unik karena memiliki tingkat daya serap air yang sangat tinggi, jadi bisa dibilang mirip seperti spons gitu yaa.
Lalu, bagaimana bisa lahan gambut menjadi terbakar? Pertama, ketika lahan gambut kering, api kecil atau rokok pun bisa memicu kebakaran. Kedua, api bisa menyebar hingga lapisan gambut dalam yang kedalamannya bisa sampai 4 meter. Nah, walaupun api di permukaan sudah padam, bukan berarti api di lapisan dalam juga padam. Itu sebabnya api bisa bertahan berbulan-bulan bahkan menjalar ke tempat lain.
Peran Penting Lahan Gambut
· Mengurangi dampak bencana banjir dan kemarau, daya serapnya yang tinggi membuat gambut berfungsi sebagai tendon air. Gambut yang terdekomposisi juga mampu menahan air 2 hingga 6 kali lipat berat keringnya.
· Menunjang perekonomian masyarakat lokal, berbagai tanaman dan hewan yang habitatnya di lahan gambut dapat menjadi sumber pangan dan pendapatan masyarakat sekitar gambut.
· Habitat untuk perlindungan keanekaragaman hayati, berbagai macam flora dan fauna dapat tumbuh dan tinggal di lahan gambut.
· Lahan gambut menjaga perubahan iklim, gambut menyimpan cadangan karbon dua kali lebih banyak dari hutan yang ada di seluruh dunia. Ketika terganggu, karena dikeringkan atau mengalami alih fungsi yang menyebabkan simpanan karbon di dalam gambut terlepas ke udara dan menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca.
Upaya Pengendalian Terjadinya Karhutla
· Langkah pertama adalah pencegahan, upaya pencegahan dapat dilakukan dengan sosialisasi terkait bahayanya kebakaran hutan, merevisi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pemberia perizinan di lahan gambut serta pengamatan titik rawan kebakaran yang lebih intensif.
· Selanjutnya apabila terjadi karhutla dilakukanlah pemadaman, proses pemadaman dapat dilakukan dengan berbagai cara sperti pembuatan sekat bakar, pemadaman manual, waterbombing dan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
· Penangangan pasca kebakaran meliputi semua usaha, tindakan dan kegiatan seperti inventarisasi, monitoring dan evaluasi serta koordinasi dalam rangka menangani suatu areal setelah terbakar. Penanganannya dapat dilakukan seperti pembuatan kebijakan mengenai restorasi gambut, melakukan restorasi gambut (reweeting, revegetation & revitalitation) yang telah terdegradasi serta monitoring.
Untuk keberhasilan upaya tersebut, tentu semua pihak harus bekerjasama dalam hal mencegah terjadinya karhutla. Saling bahu-membahu dan mendukung upaya-upaya diatas agar Indonesia bisa benar-benar merdeka dari karhutla. Nah, bagi teman-teman yang ingin berpartisipasi dalam menjaga alam terutama hutan kalian bisa langsung intip ke https://teamupforimpact.org/ yaa! Yuk sama-sama kita jaga bumi untuk kehidupan yang lebih baik lagi!
More Info:
Instagram: @pantaugambut @ecobloggersquad
Bener sih kalau bukan kita yang dari sekarang bisa antisipasi, siapa lagi, untuk planet bumi yang lebih nyaman dan indah untuk dijadikan tempat tinggal, yess
BalasHapusInformatif banget, memang sedih ya rasanya kalo tiap denger karhutla sama penebangan pohon liar. Kesadaran menjaga lingkungan memang harus dimulai dari diri sendiri.
BalasHapusSedih banget tiap lihat atau baca berita tentang kebakaran hutan. Gak cuma asapnya bikin polusi dan sesak napas, kehidupan di dalamnya juga jadi rusak, huhuhu. Semoga semuanya sadar kalau hal ini malah bikin bumi 'kesakitan' dan gak baik-baik ajaš„²
BalasHapus