Holla everyone! Kalian udah pernah denger belum tentang energi terbarukan? Yaps! Energi terbarukan ini lagi ramai banget diperbincangkan yaa. Hal ini dikarenakan bahwa energi terbarukan ini dapat dijadikan solusi untuk krisis iklim di Indonesia loh. Yuk kita langsung bahas tentang energi terbarukan, keep reading and scrolling down yaa!
Pada hari Jum’at, 17 November 2023 lalu aku mengikuti online gathering bersama teman-teman Eco Blogger Squad, dan tema online gathering kali ini adalah “Mengulik Energi Terbarukan yang Sedang Ramai Diperbincangkan”. Untuk narasumbernya ada Kak Refina Muthia Sundari selaku Research Manager dari Traction Energy Asia yang memaparkan materi mengenai gamabaran umum energi terbarukan, kebijakannya, bagaimana bentuk implementasinya di Indonesia serta pembelajaran mengenai energi terbarukan dari Traction Energy Asia.
Apa Itu Energi Terbarukan?
Oke, sebelumnya kita kenalan dulu yuk sama energi terbarukan! Jadi, energi terbarukan itu adalah energi yang berasal dari sumber daya alam yang sudah tersedia dan cepat dihasilkan kembali, sehingga tidak akan habis karena terbentuk dari proses alam yang berkelanjutan.
Saat ini, kita masih bergantung pada sumber energi fosil seperti minyak bumi, gas alam dan juga batu bara. Sumber bahan bakar fosil ini sifatnya terbatas, karena dihasilkan dari tumbuhan ataupun hewan yang telah membusuk selama jutaan tahun. Jadi butuh waktu yang lama untuk terbentuk kembali padahal kebutuhan energi semakin kesini semakin meningkat kan, ditambah pembakaran bahan bakar fosil ini melepaskan gas CO2 yang mengakibatkan pemanasan global.
Maka dari itu, diperlukan sumber daya energi alternatif baru yang lebih efisien dan juga ramah lingkungan. Nah, energi terbarukan ini memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan solusi krisis iklim di Indonesia. Apalagi mengingat Indonesia itu merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah ruah sehingga sangat berpotensi untuk mengembangkan energi terbarukan ini.
“Secara global, penggunaan energi terbarukan mampu menurunkan 1.25% emisi CO2 per kapita”
–Szetela, et al., 2022
Manfaat Energi Terbarukan
Bisa dibilang bahwa pemanfaat energi terbarukan ini merupakan ‘kunci’ dalam mengatasi krisis iklim. Nah, berikut beberapa manfaat dari energi terbarukan diantaranya:
1. Ramah lingkungan
Energi terbarukan disebut lebih ramah lingkungan karena sumber energinya berasal dari alam yang sifatnya tak terbatas, bisa digunakan secara bebas, mampu membantu mempertahankan keaslian ekosistem juga lebih rendah dampaknya dibandingkan dengan energi fosil.
2. Rendah emisi
Sebagian sumber energi terbarukan itu akan menghasilkan sedikit atau bahkan tidak menghasilkan polutan yang berbahaya bagi lingkungan, kesehatan dan emisi GRK (CO2, CO, SO2, NO2 dll) jika dibandingkan dengan energi fosil, sehingga hal ini akan sangat membantu untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim.
3. Bahan baku lebih murah
Sumber dari energi terbarukan ini sudah tersedia di alam, sangat melimpah dan tentunya seringkali tidak memerlukan proses yang panjang dalam memperoleh bahan bakunya sehingga lebih murah dan juga efisien.
4. Berpotensi menciptakan lapangan kerja
Penerapan energi terbarukan berpotensi memunculkan sejumlah industri baru yang mampu menyerap tenaga kerja.
Implementasi Energi Terbarukan di Indonesia
1. Geothermal (Panas Bumi)
Energi panas bumi ini adalah energi panas yang dihasilkan dan tersimpan di dalam inti bumi. Nah, Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi geothermal terbesar di dunia. Sudah ada beberapa PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas) di Indonesia. Namun pemanfaatan dari energi terbarukan ini masih perlu diantisipasi dampaknya karena kemungkinan masih dapat menghasilkan emisi GRK, dll.
2. Tenaga Surya (Matahari)
Energi matahari ini tidak terbatas dan lebih rendah emisi. Pemanfaatnya menggunakan panel surya yang akan menyerap radiasi matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Di Indonesia sendiri sudah ada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata yang menjadi PLTS terbesar di Asia Tenggara. Namun pemanfaatan tenaga surya ini memiliki kelemahan diantaranya ketergantungan pada cuaca dan biaya instalasi awal yang cukup mahal.
3. Bioenergi
Bioenergi ini adalah energi terbarukan yang dihasilkan dari sumber biologis atau biomassa, umumnya berasal dari tanaman. Jenis biomassa yang cukup banyak digunakan sebagai sumber bioenergi antara lain kayu, tanaman pangan, tanaman khusus energi dan limbah hutan atau limbah pangan. Contoh bahan baku bioenergi diantaranya seperti kelapa sawit, kayu, tebu dan minyak jelantah.
PLTBm (Biomassa), Bioavtur, Green Diesel dan Biodiesel adalah beberapa contoh pemanfaatan dari bioenergi, di Indonesia sendiri sudah pernah dilakukan uji jalan pesawat dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF). Sayangnya, pemanfaatan bioenergi ini memiliki kelemahan yang dapat memicu deforestasi.
Conclusion
Pemanfaatan energi terbarukan ini merupakan ‘kunci’ dalam mengatasi krisis iklim, karena energi terbarukan ini sifatnya tak terbatas, lebih ramah lingkungan dan membantu mengurangi emisi penyebab efek gas rumah kaca.
Tentunya perlu kesadaran diri untuk mendukung hal ini, dengan kebiasaan-kebiasaan ‘sadar’ energi seperti menggunakan transportasi umum, mengganti lampu biasa dengan LED, menggunakan kendaraan ramah lingkungan, memanfaatkan energi seperlunya dengan 3M (mematikan, mencabut dan mengatur) dan lain sebagainya. Yuk bersama-sama kita jaga bumi dengan beralih menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan untuk bumi yang lebih baik lagi!
More Info:
Instagram: @tractionenergy @ecobloggersquad
#EcoBloggerSquad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar