Sabtu, 02 November 2024

Ide Solutif dari Desty Eka Putri Sari, Bank Sampah Digital: Program Pengelolaan Sampah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Ide Solutif dari Desty Eka Putri Sari, Bank Sampah Digital: Program Pengelolaan Sampah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Sumber: banksampahdigital.com

Dari tahun ke tahun, sampah selalu menjadi permasalahan yang besar di negara kita Indonesia. Kesadaran akan pentingnya untuk mengelola sampah bisa dibilang masih cukup rendah di kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan karena masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa sampah itu harus dibuang dan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), padahal seharusnya sampah itu bisa dipilah terlebih dahulu sebelum membuangnya.

Tapi semakin kesini, zaman semakin maju, Pemerintah juga masyarakat mulai memiliki kesadaran bahwa sampah harus dipilah lalu kemudian diolah. Hal ini ditandai dengan munculnya beberapa program dan gerakan untuk mengurangi sampah salah satunya Bank Sampah.

 

Pentingnya Memilah Sampah: Aksi Kecil yang Berdampak Besar

Menurut data apeksi.id pada tahun 2022, sebanyak 49% masyarakat di Indonesia memilih untuk mulai memilah sampah sedangkan sekitar 51% sisanya masih memilih untuk tidak memilah sampah. Padahal memilah sampah ini adalah hal yang sangat mudah dilakukan, tapi perlu sedikit usaha yang tentunya sangat mudah juga untuk memulai memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya masing-masing.

Pertama, ada sampah organik atau sampah yang berasal dari makhluk hidup dan mudah terurai secara alami seperti sisa makanan, sayur dan buah, kertas dan juga tisu. Kedua, ada sampah anorganik atau sampah yang sulit terurai dan tidak dapak membusuk seperti botol plastik, kaleng, kaca dan juga kresek. Terakhir, ada sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) seperti batu baterai, elektronik, tabung gas dan lain-lain.

Memilah sampah ini merupakan aksi kecil yang berdampak besar karena dengan memilah sampah kita bisa membantu mengurangi tumpukan sampah di TPA, mengurangi jumlah polusi udara, polusi tanah serta polusi air, memudahkan proses daur ulang juga bisa mendatangkan manfaat ekonomi juga loh tentunya melalui Bank Sampah.

 

Ide Solutif dari Desty Eka Putri Sari, Bank Sampah Digital: Pengelolaan Sampah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah, di berbagai daerah di Indonesia mulai bermunculan program-program untuk mengelola dan mengurangi sampah seperti Bank Sampah, salah satunya program unik juga solutif dari Desty Eka Putri Sari yaitu Bank Sampah Digital (BSD).

Desty Eka Putri Sari ini merupakan tokoh perempuan penggerak lingkungan asal Kabupaten Serang, Banten. Dimana awal mula beliau mendirikan Bank Sampah Digital ini ketika beliau bersama suami dan ketiga anaknya kembali ke Indonesia pada 29 Januari 2020 setelah empat tahun tinggal di Belanda untuk menemani suaminya menyelesaikan studi di Universitas Leiden.

Setelah mulai menetap di Kabupaten Serang, Banten bersama keluarganya, Desty Eka Putri Sari awalnya merasa bingung dimana beliau harus membuang sampah, pasalnya hampir sekitar satu dekade masyarakat di kampung tempat tinggalnya sekarang selalu membuang sampah di tanah-tanah kosong milik warga, lebih tepatnya lagi di depan portal jalan masuk kampong. Tentu saja hal ini menimbulkan bau yang sangat menyengat akibat dari sampah-sampah yang menumpuk.

Karena Desty Eka Putri Sari ini memiliki motivasi yang sangat kuat untuk mengajak warga dalam mengelola sampah, beliau mulai melakukan sosialisasi dari lingkungan satu ke lingkungan lainnya. Hingga berdirinya Bank Sampah Digital (BSD) pada Februari 2020, yang diinisiasi oleh 4 orang masyarakat yang merasa resah terkait permasalahan sampah di Kota Serang. Kemudian, pada Januari 2022, Desty Eka Putri Sari diangkat menjadi CEO Bank Sampah Digital (BSD). Lalu, pada 15 Juni 2022 beliau ditetapkan sebagai perempuan penggerak lingkungan oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.

Desty Eka Putri Sari CEO Bank Sampah Digital
Sumber: Instagram @banksampah.digital

 

Bank Sampah Digital: Lebih dari Sekedar Bank Sampah

Aplikasi Bank Sampah Digital
Sumber: Instagram @banksampah.digital

Bank Sampah Digital merupakan lembaga independen dan social enterprise yang bergerak dalam bidang pengelolaan sampah kering berbasis masyarakat dengan platform digital. Pada tahun pertama yaitu di tahun 2020, BSD mulai bergerak di 8 titik unit bank sampah di Kota Serang. Lalu, pada tahun 2021 BSD mulai bertumbuh perlahan dengan menambah menjadi 45 titik unit, mulai bekerjasama dengan lembaga pemerintah dan swasta juga melakukan inovasi program: Lumbung Pangan, Rumah Edukasi dan Sedekah Sampah juga meluncurkan Aplikasi Bank Sampah Digital yang bekerjasama dengan tim Universitas Prasetya Mulya (Prasmul).

Hingga pada tahun 2022, BSD merambah menjadi 87 titik unik, memiliki program-program baru seperti Program Permodalan Bergulir dan Bantuan Sosial untuk Janda dan Dhuafa, juga pada tahun ini juga BSD berkesempatan menjadi salah satu penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards dari Astra. Dan, pada tahun 2023, BSD mendapatkan penghargaan sebagai salah satu Bank Sampah Induk Terbaik se-Indonesia oleh Kementrian LHK RI. Sampai di tahun 2024 sekarang, BSD telah membentuk 200 titik unit bank sampah dan mendampingi 4012 masyarakat serta bermitra lebih dari 25 lembaga pemerintah dan swasta.

Bank Sampah Digital (BSD) ini sendiri memiliki layanan revolusi daur ulang, diantaranya:

·         Bank Sampah: pembentukan titik baru Bank Sampah Digital di setiap RW, serta melakukan penimbangan dan pengangkutan sampah terpilah.

·         Rumah Edukasi: training center, mengadakan pelatihan dan pendampingan dalam pemilahan sampah, pengelolaan sampah dan pelatihan keterampilan.

·         BSD Mart: Bank Sampah Digital Mart sebagai marketplace bagi nasabah BSD untuk membantu menjualkannya.

·         OZON: program ajakan untuk pelestarian lingkungan yang berkonsentrasi pada pengelolaan minyak jelantah berkelanjutan.

·         PBB Sampah: program pembayaran pajak bumi dan bangunan menggunakan tabungan sampah.

·         Sedekah Sampah: sedekah sampah terpilah, disalurkan untuk beasiswa anak yatim, listrik rumah ibadah, sembako untuk pemulung dan petugas kebersihan.

·         Wirawaste: program BSD untuk kedai-kedai atau coffe shop untuk menjadi bagian dari agen perubahan mengatasi permasalahan sampah.

·         M.U.B: Modal Usaha Bergulir (M.U.B) adalah program dalam pemberdayaan ibu-ibu dhuafa untuk mampu secara mandiri sejahtera dengan pendampingan usaha.

·         Berobat Sampah: program BSD dalam pelayanan kesehatan dan berobat menggunakan tabungan sampah.

 

Sumber: Instagram @banksampah.digital


Bersama, Berkarya dan Berkelanjutan: Sampah Dipilah Rupiah Melimpah

Sumber: Instagram @banksampah.digital


Dari sampah bisa jadi rupiah? Tentu bisa, melalui Bank Sampah Digital (BSD) caranya cukup mudah. Pertama, kita pilah sampah dari rumah berdasarkan jenisnya (dimulai dari kardus, botol plastik, tutup botol, minyak jelantah, koran bekas, gelas plastik, kaleng bekas, plastik kresek, tutup galon dan jenis lainnya). Setelah itu, sampah terpilah kita serahkan ke Bank Sampah Digital atau titik unit BSD terdekat. Nantinya sampah terpilah bisa ditukar menjadi rupiah berdasarkan jenisnya.

Menurut data Bank Sampah Digital (BSD) pada Agustus 2024, sudah terkumpul sebanyak 10,5 ton sampah terpilah dimana diantaranya ada sekitar 5.881 kg kertas, 2.295 kg plastik, 426 kg logam, 462 kg sampah jenis lainnya dan 787 kg minyak jelantah. Hasil ini merupakan hasil penimbangan sampah di 226 titik bank sampah di lingkungan masyarakat, sekolah, kafe, pesantren dan lain-lain.

Keberadaan Bank Sampah Digital (BSD) ini tentu sangat berperan penting dalam membantu masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah agar sampah tidak berakhir begitu saja di TPA, sekaligus bisa membantu meningkatkan perekonomian juga. Semoga saja Bank Sampah Digital (BSD) ini bisa merambah lebih luas lagi ke setiap daerah di Indonesia yaa, dan tentunya semangat Desty Eka Putri Sari ini juga bisa menular kepada para pemuda dan pemudi Indonesia untuk lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah sebagai bentuk pelestarian lingkungan untuk bumi yang lebih baik lagi!

 

Referensi:

1.       https://apeksi.id/infografik-memilah-sampah-perbuatan-kecil-dampak-besar/

2.       https://epaper.radarbanten.co.id/21/06/2022/pulang-dari-belanda,-sukses-ajak-warga-kelola-sampah

3.       https://www.instagram.com/banksampah.digital/

4.       https://banksampahdigital.com/

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar